RSS

Tugas Algoritma 'TOKO BUAH FRUITY FRESH'

INPUT :
 
#include
#include
#include

main()
{
char kode_kasir[5],nama-kasir[20],kode_buah[20],nama_buah[40];
int harga,uang_bayar,jumlah_beli;
long diskon=0,total_bayar,ukem=0;

awal:
clrscr();
cout<<"    TOKO BUAH    "<cout<<"    FRUITY FRESH    "<cout<<"=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*"<cout<cout<<" Input No Transaksi                : "<cout<<" Input Kode Kasir                : ";cin>>kode_kasir;
cout<<"================================"<cout<cout<<" Pilih Kode Buah [A K S]        : ";cin>>kode_buah;
cout<<"Input Jumlah Beli                : "<clrscr();
if (strcmpi(kode,"A")==0)
    {
   strcpy(nama buah,"ANGGUR RED CUURANT");
   harga=35000*jumlah_beli;
   (else if (kode,'K')==0)
   strcpy(nama buah,"KIWI SELANDIA");
   harga=25000*jumlah_beli;
   (else if (kode,'S')==0)
   strcpy(nama buah,"SUNKIST ORANGE");
   harga=20000*jumlah_beli;
   }

cout<<"        STRUK PEMBELIAN BUAH    "<cout<<"    TOKO BUAH FRUITY FRESH    "<cout<<"=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*"<cout<<" Nota :                 Kasir:     "<cout<<"========================================"<cout<<" Buah Yang di beli        : "<cout<<" Harga per Kg                : "<cout<<" Jumlah Beli                : "<cout<<"-----------------------------------------------"<cout<<" Jumlah harga                : "<jumlah_harga=harga*jumlah_beli;
cout<<" Diskon                        : "<diskon=0.5*jumlah_harga;
cout<<"--------------------------------------------------"<cout<<" Total Bayar                : "<total_bayar=jumlah_harga-diskon;
cout<<"Uang Bayar                    : "<cout<<"Uang Kembali                : "<






PERTUMBUHAN MENDEWASAKAN HUBUNGAN

Petumbuhan adalah perkembangan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus  - pemulihan untuk kembali menjadi “rupa dan gambar Allah “. Pertumbuhan tidak diukur dari seberapa banyak kita berdoa,membaca alkitab,menjalankan pelayanan atau bahkan seberapa banyak orang yang menangkan,melainkan sejauh mana kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Kita dapat mengukurnya dengan sederhana. Apakah aku semakin tidak mudah tersinggung? Apakah aku semakin tidak gampang kecewa ? ketika aku memberi masukan yang baik atau bantuan , orang mengabaikannya, apakah aku marah?
Ketika seseorang masih kecil , isu seputar pertumbuhan masih sangat menonjol. Mulai dari munculnya gigi,pertumbuhan berat dan tinggi badan, kemampuan membaca dan menulis,sampai prestasi dikelas. Namun  ketika sudah dewasa,isu pertumbuhan tinggal menjadi latar belakang. Ia lebih dituntut untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga dan warga masyarakat. Ia diharapkan memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan bersama.
Perilaku para murid yang mempertengkaran siapa yang lebih besar, siapa yang paling pantas memimpin diantara mereka, mengingatkan pada perilaku anak-anak yang meributkan siapa yang lebih tinggi badannya. Suatu sikap yang kekanak-kanakan. Sebuah konsep kepemimpinan yang masih berpusat pada aku,diriku dan milikku. Tuhan Yesus mengoreksi sikap dan perilaku semacam itu.
Orang yang dewasa tidak lagi bertanya, “ apakah aku bertumbuh?” Ia bertanya “apakah aku melayani?” Ia mengikuti jejak Anak Manusia yang datang bukan untuk dilayani,melainkan untuk melayani. Hidupnya tidak berfokus pada dirinya sendiri,melainkan pada Allah dan sesama.
Dalam konteks hubungan orang yang dewasa, juga tidak mempersoalkan masalah “boleh” atau “tidak boleh”, melainkan “apakah hal itu berguna bagi hubungan dengan Allah dan sesama?” dan “apakah hal itu membangun bagi hubungan dengan Allah dan sesama?”
Mari bertumbuh! ***(MatahariSenja)***
Bacaan : Roma 8:29-30, Matius 20:20-28, 1 Korintus 10:23

Tugas Algoritma pertama





INPUT:

#include
#include
#include
main()
{
 int hrg,jml,total=0;

 cout<<"        TOKO MANGGA MANIS SELALU        "< cout<<"                                        "< cout<<"        Jl. Jendral Sudirman No 35       "< cout<<"         Cikokol - Tangerang             "< cout<<"         Phone : 021-5903188             "< cout<<"======================================  "< cout<<" masukan harga/kg=";cin>>hrg;
 cout<<" masukan jumlah beli=";cin>>jml;
 total=hrg*jml;
 clrscr();

 cout<<"========================================="< cout <<"  Toko buah mangga"< cout<<"========================================="< cout<<"Harga Mangga/kg            ="< cout<<"Jumlah Mangga yang anda beli(kg)            ="< cout<<"-------------------------------------  "< cout<<"Total yang harus anda bayar    ="< cout<<"                               "< cout<<"                               "< cout<<"            Terima kasih        "< cout<<"        Atas kunjungan anda     "< cout<<"                               "< cout<<"                               "< cout<<"                               "< cout<<" Nama        : Hotlan Nova Ratnasari Gultom "< cout<<" Kelas        : 11.1C.03                     "< cout<<" NIM        : 11140139                     "< cout<<" No Absen    : 10                           "< getch();
 }



OUTPUT : 


Tugas Borland C++











#include
#include
#include

main()
{
char lagi,kode[5 ],nama[40],bonus[20];
int jumlah;
float potongan=0,ppn;
long int harga=0,total=0;

atas:
clrscr();
cout<<"\tTOKO BUKU MATAHARI SENJA"<cout<<"-------------------------------------------------"<cout<<"Masukan Kode Buku [1|2|3]: ";cin>>kode;
cout<<"Jumlah pembelian buku: ";cin>>jumlah;
if (strcmpi(kode,"1")==0)
    {
   strcpy(nama,"Sukses Belajar Borland C++");
   harga=50000*jumlah;
   (else if(kode,'2')==0)
   strcpy(nama,"kunci pribadi yang sukses");
   harga=35000*jumlah;
   (else if(kode,'3')==0)
   strcpy(nama,"mencari mutiara di dasar hati");
   harga=45000*jumlah;
   if(jumlah>5)
   {strcpy(bonus,"Notebook");
   potongan=0.1*harga;
   }
   else
   cout<<"MAAF TIDAK DAPAT BONUS"<
cout<<"NAMA BUKU         : "<cout<<"HARGA BUKU        : "<cout<<"POTONGAN          : "<cout<<"BONUS             : "<total=harga-potongan;
cout<<"TOTAL BAYAR    : "<ppn=0.1*total;
cout<<"PPN                :  "<cout<<"    ****TERIMA KASIH****    "<
cout<<"APA MAU INPUT LAGI? [Y/N]??";
lagi=getche();
if(lagi=='Y'||lagi=='y')
    goto atas;


getch();
}

Fighting


Kuliah sambil kerja itu ternyata seperti yang gw bayangkan. Lelah? Pasti
Dan fisik melemah seiring berjalannya waktu.
Segala cara aku lakukan supaya daya tahan tubuh ini kuat dan gak drop.
Tapi apa daya kondisi badan tidak bisa di ajak kompromi.
Pagi-nya bekerja. Setelah itu langsung ke kampus untuk menuntut ilmu depan masa depan yang cerah.
Pulang selalu malam. Dan begitu sampai rumah tidak bisa langsung tidur , malam adalah satu-satunya waktu yang bisa digunakan untuk aku mengerjakan tugas. Sekarang aku harus pintar me-manage waktu. Aku baru menyadari sehari sangatlah singkat bagiku. Sepertinya sehari 24 jam tidak lah cukup.
Ternyata itu masih sangat kurang sekali.
Mengerjakan tugas hingga pagi hari lalu keesokan harinya harus bangun lagi untuk bekerja.
Rasanya ingin sekali aku mengeluh. Tapi ada daya karena ini adalah kemauan ku sendiri.
Seandainya aku mau mengeluh, keluhan ku kira-kira seperti ini;
1.       Aku jadi tidak punya waktu untuk melakukan hobi ku, yaitu membaca novel
2.       Aku jadi tidak bisa hangout sewaktu weekend (karena sabtu biasanya aku pakai untuk mengerjakan tugas)
3.       Aku jadi tidak bisa quality time dengan keluargaku
4.       Aku jadi tidak bisa ikut ibadah Youth (karena hari sabtu pun aku harus kuliah)
5.       Aku jadi tidak bisa punya waktu untuk bermain atau sekedar hangout sama teman-teman ku
6.       Aku selalu mengantuk kalau dikantor.
7.       Aku tidak jalan-jalan setelah pulang kerja.
Tapi setelah aku renungkan lagi, itu semua ada hikmahnya juga.
1.       Aku jadi belajar menggunakan waktu dengan baik.
2.       Aku jadi orang yang kuat.
3.       Aku jadi mengerti apa arti waktu itu (sangat berharga sekali ternyata waktu itu)
4.       Aku jadi bisa menggunakan waktu hanya untuk yang berguna saja.
Aku belajar bersyukur untuk segala hal.
Karena apa ketika aku selalu bersyukur, semua berjalan dengan baik dan aku jadi bahagia menjalaninya.
Begitupun sebalikanya, ketika aku menjalaninya dengan mengeluh dan bersungut-sungut waktu seakan terasa lama sekali.
Dan aku harus menjalani seperti ini selama 3 tahun.
Memang prosesnya akan sangat berat tapi setelahnya aku akan dan bisa bilang ‘AKU KELUAR SEBAGAI PEMENANG’
Karena apa? Karena segala usahan dan kerja keras ku akan terbayar ketika aku di wisuda nanti (can’t wait).
Di awal-awal kuliah ini memang aku jadi sering sakitsakitan,karena aku kecapekan dan belum terbiasa dengan kondisi seprti ini. Tapi aku yakin aku akan terbiasa nantinya.
Tuhan juga pasti tau kok.
Sebenarnya aku juga sedih bahkan sangat sedih karena aku tidak bisa ikut ibadah Youth lagi setiap Sabtu. Tapi ada daya.
Aku kadang merindukan suasana ibadah. Aku tau kalau memuji dan menyembah Tuhan bisa dimana saja dan kapan saja. Tapi terkadang waktu kebersamaan itulah yang aku rindukan,
Semoga disemester berikutnya jadwal bisa berubah sehingga di Sabtu malam aku bisa mengikuti ibadah Youth.
Berbicara tentang penyertaan Tuhan. Jangan ditanya lagi deh
Tuhan itu Good all the time.
Aku bisa rasain itu kok.
Aku mau belajar berserah saja . kadang memang rasa khawatir itu ada. Khawatir akan segala hal tapi kemudian Tuhan berbicara lewat apa aja.

Delapan Titik Kemenangan Sejati



“Lebih dari pemenang dalam segala perkara”. Demikianlah sepenggal dari lirik lagu yang mungkin kita semua tahu. Tapi apakah kita sudah benar – benar menang dalam segala perkara? Dalam hal apa saja kita harus menang? Kali ini akan dibahas bagaimana cara agar menjadi pemenang sejati melalui delapan titik kemenangan sejati.
1. Victory In Mindset
2 Korintus 10:5, “Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus”.
Telah bertahun-tahun saya menyelidiki kekuatan pola pikir kita. Dari ratusan referensi dan diskusi, saya menyimpulkan satu hal saja. Bahwa saya dan Anda semua sangatlah penting menguasai cara kita berpikir, mempersepsikan segala sesuatu, hati-hati dengan imajinasi kita. Kuasailah pula logika kita agar tidak melawan kuasa Tuhan. Karena apa yang kita pikirkan, suatu kali akan menjadi kenyataan (Amsal 23:7). Menaklukkan imajinasi dan logika kita, adalah peperangan yang harus dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat. Pikiran kita adalah Rumah Tuhan (Ibrani 8:10). Karena itu kita pasti menang dan mampu memiliki pikiran seperti Kristus. Yakinlah, cobalah, alamillah kemenangan dipikiran kita setiap hari.
2. Victory In Emotion
Amsal 16:32, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota”.
Pernah ada survey yang menyatakan minimal 17 persen dari kita adalah emosional. Saya perlu mengakui, bahwa saya adalah orang yang emosional juga. Lalu bagaima agar menang dari emosi kita.
Ada 2 hal saja. Pertama, akuilah pada sahabat kita, bahwa kita orang yang emosional, ceritakan apa saja mengenai perasaan kita. Dan mintalah dia menerima apa adanya perasaan kita. Mintalah sahabat kita mendoakan kita. Kedua, lakukan aktifitas fisik yang baik, jangan berdiam diri saja. Alihkan fokus kita kepada pikiran yang benar, bahwa kita mampu menguasai emosi kita. Lakukan yang bermanfaat. Berpikirlah yang benar, yang indah dan membangun. Lalu bertindaklah dengan aktifitas yang positif. Upah atas kemenangan emosi, telah disediakan Tuhan untuk kita.
3. Victory In Willingness
Filipi 2:13, “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan- Nya”.
Tuhan telah memberikan 'free will' sebagai salah satu tanda keserupaan kita dengan Tuhan. Tetapi kemauan bebas bisa jadi sumber masalah, jika dipergunakan untuk kepuasan 'ego' kita. Penyerahan 'hak' adalah cara yang paling ampuh untuk menang atas kemauan kita. Rasanya sakit memang. Tapi hasilnya indah pasti. Saya sering berperang dengan kemauan saya yang antusias. Seringkali saya berhenti sejenak untuk menguji motivasi kemauan saya. Dengan 2 pertanyaan ini, mengapa aku mau melakukan ini. Untuk apakah aku melakukannya. Apakah aku menyenangkan hati Tuhan dengan kemauanku ini? Tidak mudah memang, tapi pasti bisa menang. Kemenangan dikemauan adalah kekuatan untuk melakukan Kehendak Tuhan.
4. Victory In Speak
Pengkotbah 2:5, “Janganlah terburu- buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas- lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit”.
'Bicara itu gratis!'. Tapi tidak semua perkataan kita membangun dan berguna. Kemenangan atas perkataan adalah mememutuskan untuk memilih kata kata yang membangun orang lain. Memuji dengan apresiasi. Memotivasi dengan kasih. Saya pernah gagal dalam perkataan. Saya menuai dengan tangisan. Saya mulai belajar mengendalikan lidah saya. Agar tidak liar. Saya sering menahan perkataan sampai pada momen yang tepat. Saya sengaja memilih kata-kata yang benar, menguatkan dan memulihkan.
Latihan setiap saat diperlukan. Dengan hal-hal sederhana, misal sering berkata 'terimakasih', 'maaf' dan 'tolong'. Menjaga mulut saya dari 'gosip' telah menolong banyak orang menjadi lebih baik. Seringkali saya hanya tersenyum. Diam. Dan saya memenangkan perkataan saya dengan berkata 'no comment'. Atau 'saya akan doa dulu ya'.
5. Victory In Behaviour
Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.
Ini adalah prinsip hidup saya sekeluarga. Benar, kami melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Putra saya baru memulai bisnisnya. Dan dia bersaksi bahwa dia seperti tidak bekerja sendiri. Karena ada kuasa Tuhan yang ikut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kemenangan saya atas perilaku adalah dengan cara 'Right Response'. Saat orang lain tidak benar saya mau berespon benar. Juga pada situasi yang tidak benar, saya tetap mau berespon benar. Dan hasilnya adalah luar biasa. Kemenangan sejati seperti Kristus menang.
6. Victory In Habit
Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita”.
Kebiasaan adalah topik yang sekarang hangat dianalisa dan diajarkan sebagai cara effektif untuk perubahan nasib kita. Tetapi apakah mudah membangun sebuah kebiasaan baru yang baik? Sejarah Perjanjian Lama membuktikan bahwa tanpa 'kasih karunia' tidaklah mungkin orang merubah sebuah kebiasaan. Kebiasaan adalah 'nilai-nilai' yang kita percayai. Jadi kalau ingin menang dari kebiasaan buruk. Kita mesti punya 'nilai-nilai' yang baik dan hidup bersama komunitas yang memiliki 'nilai-nilai' yang baik pula. Kemenangan atas kebiasaan adalah menghampiri kasih karunia Tuhan, tidak malah menjauhinya jika kita gagal. Renungkanlah hal ini. Lari mendekat pada 'kasih karunia' adalah awal sebuah kemenangan atas kebiasaan.
7. Victory In Faith
Ibrani 11:6, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia”.
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kita sudah tahu hal itu. Tetapi perbuatan seperti apa yang membuat iman kita menang? Saya tidak selalu menang dalam iman. Saya meminta iman kepada Tuhan, ketika saya putus asa.
Saya bersaksi, bahwa Iman tidak boleh menuntut dengan cara kita. Kemenangan iman dimulai ketika saya mampu bersyukur dan mensyukuri setiap siuasi yang saya hadapi. Sambil tetap percaya, bahwa Kristus adalah garansi pemenuhan janji Tuhan yang saya dengar dan percayai. Saya selalu mengucapkan dgn suara, agar telinga saya mendengar 'pernyataan iman' saya sendiri. Saat itu iman saya bertumbuh. Kemenangan atas iman selalu diuji oleh waktu. Bukan menunggu pemenuhan, tetapi saya percaya sudah menerimanya. Saya serahkan waktu dan caranya kepada kedaulatan Tuhan sendiri.
8. Victory In Purpose Of Life
Galatia 2:20, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.
Saya menguji diri saya dengan 10 pertanyaan seperti ini:
1. Untuk apa Tuhan menciptakan saya?
2. Apakah ada tugas khusus buat saya?
3. Apakah yang bisa saya lakukan agar Tuhan senang?
4. Dimanakah saya ditempatkan Tuhan?
5. Apakah buah-buah hidup saya?
6. Kemanakah arah hidup saya?
7. Apakah talenta bakat saya?
8. Apakah nilai-nilai hidup saya?
9. Bagaimana cara saya bisa maksimal?
10. Apa yang saya inginkan terjadi diakhir hidup nanti?
Dan ketika saya telah menjawabnya. Tiba-tiba, saya merasakan telah menemukan arti sesungguhnya dari sebuah kemenangan yang sejati! Kemenangan yang telah dialami oleh Kristus. Itu yang sedang saya alami sekarang ini. Bagaimana dengan Anda?