Petumbuhan adalah perkembangan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus - pemulihan untuk kembali menjadi “rupa dan
gambar Allah “. Pertumbuhan tidak diukur dari seberapa banyak kita
berdoa,membaca alkitab,menjalankan pelayanan atau bahkan seberapa banyak orang
yang menangkan,melainkan sejauh mana
kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Kita dapat mengukurnya dengan sederhana. Apakah aku semakin
tidak mudah tersinggung? Apakah aku semakin tidak gampang kecewa ? ketika aku
memberi masukan yang baik atau bantuan , orang mengabaikannya, apakah aku
marah?
Ketika seseorang masih kecil , isu seputar pertumbuhan masih
sangat menonjol. Mulai dari munculnya gigi,pertumbuhan berat dan tinggi badan, kemampuan
membaca dan menulis,sampai prestasi dikelas. Namun ketika sudah dewasa,isu pertumbuhan tinggal
menjadi latar belakang. Ia lebih dituntut untuk menjalankan peran dan tanggung
jawabnya sebagai anggota keluarga dan warga masyarakat. Ia diharapkan memberikan
sumbangsih bagi kesejahteraan bersama.
Perilaku para murid yang mempertengkaran siapa yang lebih
besar, siapa yang paling pantas memimpin diantara mereka, mengingatkan pada
perilaku anak-anak yang meributkan siapa yang lebih tinggi badannya. Suatu
sikap yang kekanak-kanakan. Sebuah konsep kepemimpinan yang masih berpusat pada
aku,diriku dan milikku. Tuhan Yesus mengoreksi sikap dan perilaku semacam itu.
Orang yang dewasa tidak lagi bertanya, “ apakah aku
bertumbuh?” Ia bertanya “apakah aku melayani?” Ia mengikuti jejak Anak Manusia
yang datang bukan untuk dilayani,melainkan untuk melayani. Hidupnya tidak berfokus pada dirinya sendiri,melainkan pada Allah dan sesama.
Dalam konteks hubungan orang yang dewasa, juga tidak
mempersoalkan masalah “boleh” atau “tidak boleh”, melainkan “apakah hal itu
berguna bagi hubungan dengan Allah dan sesama?” dan “apakah hal itu membangun
bagi hubungan dengan Allah dan sesama?”
Mari bertumbuh! ***(MatahariSenja)***
Bacaan : Roma 8:29-30, Matius 20:20-28, 1 Korintus 10:23
0 komentar:
Posting Komentar