ternyata bangsa yahudi
itu bangsa yang sangat istimewa yaa..
setelah gw pelajari
sejarah dan tradisi bangsa itu , gw jadi ngerti dan kagum sama mereka..
mereka bener2 bangsa
kesyangan Tuhan.
mungkin nih yaaa, bangsa
yahudi melebihi negara adikuasa tapi bedanya kalo amerika di ekspos kekuatannya
sedangkan yahudi , mereka kekuatannya snagat tersembnyi tapi juga sangat
membahayakan..
orang2 pintar terlahir
dari bangsa yahudi , salah satunya Albert Einstein.
yang mnegubah dunia
dengan penmuannya itu.
ada satu prinsip mereka
yang gw sangat kagum dan gw pelajari, yaitu " KALAU INGIN MENGUASAI
DUNIA KUASAI LAH IDEOLOGI DAN MASYARAKATNYA"
you know what i mean?
yang gw pelajari dari
prinsip itu bukan menguasai dunianya tapi kalo gw artikan ke bahasa gw seperti
ini "KALAU INGIN MENJADI PEMENANG KUASAILAH PERMAINAN YANG SEDANG
DIMAINKAN DAN ATURANNYA"
kira2 seperti itu gw
mengartikannya, hal itu gw terapkan dalam "permainan" yang sedang
berlangsung saat ini.
ternyata secara tidak
langsung sebelum gw mempelajari sejarah bangsa yahudi gw sudah menerapkan
prinsip itu.
oke balik ke topik.
bangsa yahudi juga bangsa
yang sangat memegang teguh apa yang mereka anut.
gw bukan orang yang suka
noonton di depan tivi, mantengin tv ajaa, itu bukan gw banget .
tapi walaupun gw ga suka
nonton tivi tapi gw tau sedikit perkembangan dunia berita di luar sana,salah
satunya yahudi .
yang katanya , amerika
adalah sekutu mereka , dan oleh sebab itu banyak bangsa2 yang takut melwana
yahudi karena siapa sih yang berani menentang negara adikuasa itu.
mungkin klo yahudi dan
amerika disatuin ,mereka tak terkalahkan kali yaaa (prndapt gw lhoo !!!!)
dan gw bertanya2 kenapa
amerika dan yahudi bersekutu, dan setelah gw pelajari, yang gw tangkap kaya
gini, karena yahudi memiliki rahasia amerika , dan amerika sbgai negara
adikuasa ga mau dong rahasianya bocor (gw juga gatau rahasia apa).
dan satu lagi, waktu pra
calon presiden2 amerika kampanye mereka meminjam uang dari bangsa yahudi ,
sejak pemerintahannya bill clinton, bahkan katanya barack obama juga termasuk
lhoo,, oleh sebab itu amerika merasa berhutang kalii yaa sama yahudi jadi
mereka bekerja sama atau balas budi lah namanya.
dan mereka juga punya
tradisi hari besar mereka yang namanya ROSH HASHANAH.
ada 3 sih hari besarnya
tapi yang baru gw pelajari baru ROSH HASHANAH itu doang.
Tujuan hari raya ini
diungkapkan dengan satu kata yaitu “pengumpulan kembali” (regahering, Ing).
Karena hari raya ini mengajak semua orang Yishrael untuk kembali kepada iman
yang murni kepada Tuhan. Rosh ha Shanan mewakili hari pertobatan. Ini adalah
hari dimana Bangsa Yishrael mengambil persediaan kondisi spiritual mereka dan
membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan bahwa tahun baru yang akan
datang akan berkenan pada Tuhan.
Selama bulan Elul atau Tishri memiliki makna spiritual yang mendalam bagi orang
Yishrael. Para rabbi menekankan bahwa dari tangal 1 Tishri sampai tgl 10 Tishri
(jatuhnya Yom Kippur) merupakan hari persiapan rohani yang khusus. Hal ini
didasarkan pada keyakinan bahwa selama bulan Elul atau Tishri, Moshe naik ke
Bukit Sinai untuk memperoleh Loh Torah yang kedua dan dia turun pada saat Yom
Kippur (Pirke De Rabbi Eliezer 46).
Dalam sinagog-sinagog, shofar (terompet dari tanduk domba) dibunyikan setiap
hari untuk memberi peringatan orang beriman bahwa waktu untuk pertobatan telah
tiba. Banyak kaum Orthodox Yahudi (Orthodox Jew) melakukan ritual penyucian
diri dengan melakukan baptisan air (tevilah mikveh) untuk melambangkan
pembersihan hati. Karena hari ini dipahami sebagai hari pertobatan maka suasana
perayaan diliputi oleh suasana penyesalan diri, namun demikian selalu dengan
sebuah harapan adanya pengampunan dosa oleh Tuhan. Dalam keluarga-keluarga
tradisional Yahudi, petang hari saat jatuh Rosh ha Shanah dimulai dengan pesta
perayaan makan malam dengan banyak hidangan khas (customary dishes,Ing). Setiap
sinagog menghentikan aktivitas pelayanan petang hari saat jatuh Rosh ha Shanah
namun keesokkan harinya akan dihabiskan dengan ibadah.
Liturgi, musik dan doa menekankan pengulangan tema pertobatan, kembali kepada
Tuhan. Dikarenakan ini merupakan hari Shabat, maka seluruh kegiatan dan
aktivitas seperti sekolah dan pekerjaan dihentikan untuk melaksanakan hari raya
ini dengan benar. Pada keluarga Yahudi tradisional lainnya pada siang hari saat
jatuh Rosh ha Shanah, mereka akan menghabiskan waktu untuk berada di pantai,
aliran sungai untuk melaksanakan ritual kuno dengan nama Tashlik yang artinya “membuang”.
Kata ini diambil dari Mikha 7:19, “Biarlah Dia kembali menyayangi kita,
menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan (taslik) segala dosa kita
ke dalam tubir-tubir laut”. Untuk menghayati kebenaran yang indah ini, keluarga
Yahudi biasanya melempar remukan roti atau membuang kerikil ke dalam air sungai
dan menikmati janji Tuhan mengenai pengampunan-Nya.
Pada hari tersebut ditandai pula dengan saling mengirim kartu ucapan selamat
Tahun Baru dengan isi doa dan harapan tentang berkat Tuhan. Kebiasaan yang
nampak saat itu adalah peniupan shofar. Di sinagog, shofar akan dibunyikan
dalam empat suara yang berbeda yaitu Tekiah (suara yang), Shevarim (nada
terputus), Teruah (peringatan), Tekiah Gedolah (keras memekakan telinga dan
panjang). Penggunaan shofar dalam Kitab Suci dan sejarah Israel kuno al.,
memuliakan raja, peringatan peperangan. Dengan peniupan shofar dalam konteks
perayaan Rosh ha Shana adalah untuk “membangunkan”, suatu panggilan untuk
melaksanakan hari raya.
Selain dikaitkan dengan tema pertobatan, hari raya ini dihubungkan juga dengan
tema prophetik atau peristiwa yang akan datang. Banyak literatur para rabbi
Yahudi menghubungkan Rosh ha Shanah dengan hari pengumpulan orang Israel dan
orang-orang yang sudah mati dan Mesias akan menjadi perantara pengumpulan
tersebut sebagaimana dituliskan dalam salah satu literatur Abad VIII Ms sbb:
“Mesias Putra Dawid, Eli-Yah dan Zerubavel – damai atas mereka- akan turun di
Bukit Zaitun. Dan Mesias akan memerintahkan Eli-Yah meniup shofar. Cahaya enam
hari Penciptaan akan kembali dan terlihat, cahaya bulan akan seterang matahari,
dan Tuhan akan mengirim kesembuhan sepenuhnya atas semua orang Israel yang
sakit. Tiupan Eli-Yah yang kedua akan menyebabkan orang mati bangkit. Mereka
akan bangkit dari dalam debu dan mengenali sesama mereka, suami dan istri
mereka, ayah, anak, saudara dengan saudara. Seua akan datang kepada Mesias dari
keempat pencuru bumi, dari timur dan barat, dari utara dan selatan. Anak-anak
Israel akan terbang pada sayap burungrajawali menghampiri Mesias…” (Ma’ashe
Daniel).
Seluruh detail dari Rosh ha Shanan menjadi lebih bermakna apabila kita
hubungkan dengan pelayanan Yahshua Sang Mesias dan Kitab Perjanjian Baru.
Banyaknya bukti dalam Kitab Perjanjian Baru, menuntun pada kenyataan bahwa
Mesias lahir pada musim semi dan bukan pada musim dingin (Desember). Jika ini
tepat maka kita dapat memperkirakan saat mana Yahshua memulai pelayanannya.
Sebagaimana dicatat dalam Lukas 3:23, Yahshua berusia sekitar 30 tahun saat
memulai pelayanannya, sehingga kita dapat meletakkan saat baptisan dan kotbah
pertamanya pada musim semi tahun itu. Dengan mempertimbangkan kesamaan tema
pada perayaan Rosh ha Shanah, tidakkah mengejutkan kita bahwa Yahshua dibaptis
pada saat musim semi tahun itu yang jatuh pada Bulan Elul atau Tishri (Mat
3:13-17)? Mungkinkah ada kesamaan saat Yahshua digoda shatan di padang gurun
selama empat puluh hari empat puluh malam (Mat 4:1-11)? Dan apakah pesan
pertama Mesias setelah empat puluh hari penggodaan di padang gurun? Bukankah
seruan, “Bertobatlah dari segala dosamu kepada Tuhan, karena Kerajaan Tuhan
sudah dekat!”
Waktu terbaik mana lagi yang tepat bagi Mesias untuk memulai pelayanannya di
bumi selain saat tahun baru yang memiliki makna spiritual, yaitu Rosh ha Shanah?Bukti-bukti
sejarah ini menunjukkan bahwa bulan Elul atau Tishri merupakan waktu yang
sempurna bagi persiapan untuk menyampaikan pesan agung rohani yang akan datang
bagi Israel yaitu: Kembali pada Tuhan karena Mesias telah datang.
Rasul Paul pun menghubungkan karakteristik Rosh ha Shanah untuk menggambarkan
pengangkatan orang yang percaya kepada Mesias di awan-awan sebagaimana
dikatakan dalam 1 Tesalonika 4:16-18 sbb: “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu
pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala (Tuhan) berbunyi, maka
(Junjungan Agung) sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
(Mesias) akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong (Junjungan
Agung) di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
(Junjungan Agung). Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan
perkataan-perkataan ini”.
Rosh ha Shanah pun dikaitkan dengan terkumpulnya Bangsa Yishrael yang terserak
sebagaimana dinubuatkan dalam Yesha-Yah 27:12-13 sbb: “Maka pada waktu itu
(YHWH) akan mengirik mulai dari sungai Efrat sampai sungai Mesir, dan kamu ini
akan dikumpulkan satu demi satu, hai orang Israel! Pada waktu itu sangkakala
besar akan ditiup, dan akan datang mereka yang hilang di tanah Asyur serta
mereka yang terbuang ke tanah Mesir untuk sujud menyembah kepada (YHWH) di
gunung yang kudus, di Yerusalem”. Yahshua Sang Mesias un telah menegaskan
kembali nubuatan tersebut dengan mengatakan dalam Matius 24:30-31 demikian:
“Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di
bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas
awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Dia akan menyuruh
keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan
mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi,
dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain”. Demikianlah penjelasan
Barney Kasdan yang memberikan keterangan berharga mengenai Perayaan Rosh ha
Shanah.
Kembali kepada Wahyu 11:15-19, “Lalu malaikat yang ketujuh meniup
sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh (Junjungan Agung) kita dan Dia yang
diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
"Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan (Tuhan) di atas
takhta mereka, tersungkur dan menyembah (Tuhan), sambil berkata: "Kami
mengucap syukur kepada-Mu, ya (YHWH, Tuhan), Yang Mahakuasa, yang ada dan yang
sudah ada, karena Engkau telah menerima kuasa-Mu yang besar dan telah mulai
memerintah sebagai raja dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah
datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah
kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang
takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk
membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." Maka terbukalah Bait
Suci (Tuhan) yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait
Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es
lebat”.
Pembacaan Wahyu 11:15-19 memberikan peringatan kepada kita bahwa di akhir
zaman, malaikat ketujuh akan meniup shofar dan disambut dengan pujian
pengagungan serta pengakuan bahwa YHWH di dalam Yahshua Sang Mesias akan
melakukan “Empat M” sbb:
1. Memerintah sebagai Raja atas bumi dalam dalam Kerajaan Seribu Tahun (Band.
Why 20:1-7)
2. Menghakimi orang mati (Band.Why 20:11-15)
3. Memberi upah kepada hamba-hamba-Nya yaitu para nabi, orang-orang kudus dan
semua yang takut akan nama YHWH, baik kaya miskin (Band.Why 21:1-7)
4. Membinasakan orang yang merusak bumi (Band.Why 21:1-7)
Marilah kita menjadikan perayaan Rosh ha Shanah 5770 atau 2009 sebagai momentum
untuk mereklamasikan kembali karya YHWH di dalam Yahshua Sang Mesias,
Juruslamat dan Junjungan Agung kita Yang Ilahi yang akan melakukan hal-hal
ajaib atas dunia dan atas orang beriman serta orang fasik. Empat hal yang akan
dilakukan Mesias Yahshua di akhir zaman sebagaimana dikatakan di atas,
memberikan kekuatan baru dan fajar pengharapan bagi kita bahwa pada akhirnya
beserta Tuhan, orang-orang benar akan mengalami kemenangan. Kemenangan karena
orang-orang benar akan memerintah bersama Mesias dan akan menerima upah dari
YHWH. Marilah kita rayakan pembukaan tahun Ibrani ini sebagai perayaan keadilan
Tuhan yang akan dinyatakan atas bumi dan manusia.
Barangsiapa yang hari-hari ini mendapatkan ketidak adilan atau yang tidak
kunjung beroleh keadilan karena penindasan pihak yang lebih berkuasa, baik
secara ekonomi, sosial dan politik, janganlah gentar dan berputus asa. YHWH di
dalam Yahshua Sang Mesias sedang dan akan menyatakan keadilan-Nya atas kita
sekalian. Arahkanlah hati kita dan pikiran kita serta segenap hidup kita pada
janji Tuhan.
Sebagaimana ciri atau karakteristik Perayaan Rosh ha Shanah disertai dengan
waktu-waktu persiapan dan pertobatan, maka kita pun tidak mengabaikan aspek
tradisional dan teologis yang terdapat dalam perayaan ini. Marilah kita pun
melakukan instrospeksi diri dan memohon pengampunan kepada Tuhan atas dosa dan
pelanggaran yang hari-hari ini telah kita lakukan pada Tuhan dan sesama.
Setelah Rosh ha Shanah, beberapa hari lagi kita akan melaksanakan Yom Kippur
sebagai perluasan dari Rosh ha Shanah. Dalam perayaan tersebut kita megaskan
kembali makna kematian Mesias yang telah “mendamaikan” diri kita dengan Tuhan
dan sesama yang dirusakkan oleh kuasa dosa.